Barabai, (AntaraNews Kalsel) - Pemkab Hulu Sungai Tengah melalui Dinas Pendidikan tengah mempersiapkan rencana penggabungan (regrouping) sekitar 50 SD di wilayah tersebut.
Kepala Dinas Pendidikan HST H Riduan saat acara silaturahmi dan koordinasi dengan Kepala Sekolah dari tingkat TK sampai SMP di gedung Murakata Barabai, Senin, mengatakan program regrouping ini dimaksudkan menjadi salah satu langkah dalam menyelesaikan masalah pendidikan dasar di HST, salah satunya terkait masalah berkurangnya peserta didik SD.
"Penggabungan Sekolah ini akan kami berlakukan dengan mengukur jumlah siswanya, oleh sebab itu akan dibagi menjadi 4 zona dan dari 262 SD di HST akan ada 50 SD yang terelemenasi," katanya.
Sedangkan guru-guru PNS yang SD nya terelemenasi menurutnya akan dikembalikan bertugas ke sekolah yang dekat dengan alamat rumahnya masing-masing.
"Dengan program ini seluruh sekolah di Kabupaten HST sudah memiliki standar minimal pelayanan dan pelaksanaan sekolah menjadi lebih efisien," kata Riduan.
Mewakili Bupati HST, Plt Sekda H M Tamzil menyampaikan rencana penggabungan sekolah itu akan dimulai pada tahun 2018 mendatang.
"Kami menilai daripada ada sekolah yang jumlah muridnya sedikit lebih baik dilakukan penggabungan dan hal ini jelas berdampak pada kondisi keuangan akan bisa lebih efesien," katanya.
Disamping itu menurutnya juga bertujuan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan serta untuk mengatasi masalah kekurangan tenaga guru sehingga kebutuhan tenaga guru kontrak akan disesuaikan dengan kebutuhan yang ada.
"Kami berharap, para Kepala Sekolah harus mendukung kebijakan ini dan lebih meningkatkan koordinasi serta menjalin komunikasi yang baik dengan pengawas sekolah, UPT dinas pendidikan, Pembakal, Camat dan masyarakat disekitarnya, sehingga apabila ada permasalahan, dapat benar-benar terkoneksi dengan baik, yang akhirnya solusi akan didapatkan," katanya.
Tamzil mengakui bahwa kebijakan regrouping sekolah ini berkosekuensi adanya PNS yang tidak lagi menjabat sebagai kepala sekolah.
"Untuk pengangkatan kepala sekolah tidak ada disangkut pautkan dengan kedekatan atau hal politis, tunjukkan disiplin dedikasi dan profesional dalam bekerja Insyaallah akan terpilih tanpa perlu melobi apalagi sampai ke Bupati," katanya.
Lebih lanjut Dia juga mengungkapkan bahwa regrouping ini selain disebabkan berkurangnya jumlah murid akibat keberhasilan program KB, orang tua lebih cenderung menyekolahkan anaknya ke madrasah ibtidaiyah.
"Ini menjadi tantangan bagi seluruh kepala sekolah dan guru bagaimana menjadikan SD sebagai sekolah yang menarik dengan diisi program kegiatan belajar mengajar kreatif dan inovatif seperti sekolah ibtidayiah," katanya.