Barabai, (Antaranews Kalsel) - Bupati Hulu Sungai Tengah, H Abdul Latif dan Wakilnya H A Chairansyah kembali mengadakan diolog bersama para habaib dan ulama yang di adakan setiap enam bulan sekali.
Pada pertemuan yang bertempat di Pondok Pesantren Al Muhajirin Pemangkih Sebrang Kecamatan Labuan Amas Utara, Senin (20/2) Bupati menerima banyak kritikan dan masukan terkait berbagai macam kebijakan pembangunan yang dilakukannya.
Seperti, yang disampaikan Ustadz H Junai yang meminta Bupati agar bekerja sama dengan dinas terkait untuk menutup seluruh warung jablay/warung malam khususnya di wilayah Hulu Sungai Tengah (HST).
Seperti, yang disampaikan Ustadz H Junai yang meminta Bupati agar bekerja sama dengan dinas terkait untuk menutup seluruh warung jablay/warung malam khususnya di wilayah Hulu Sungai Tengah (HST).
"Di sana banyak terjadi kemaksiatan dan perilaku-perilaku yang menimbulkan tindak kejahatan. Sehingga sangat berpengaruh terutama para pemuda dan pemudi kita,"katanya.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) HST H Wajihuddin juga menyampaikan keluhan para pedagang yang saat ini lesu karena berkurangnya pembeli ke pasar akibat pemberlakuan portal parkir. Dia meminta agar pemerintah melakukan uji coba menyetop sementara portal parkir selama satu bulan.
"Dengan uji coba ini, kita akan melihat apakah lesunya para pedagang ini di akibatkan oleh portal parkir atau memang sekarang memang bulan-bulannya masa sulit ditengah masyarakat," katanya.
"Kebanyakan tukang becak tua-tua, akibat barang bawaan yang banyak, kadang-kadang tukang becak kewalahan naik dan ada yang sampai jatuh serta terlalu laju saat turun," kata H Masudi.
Menanggapi hal tersebut bupati Latif akan secepatnya menindaklanjuti semua laporan dan permasalahan yang ada.
"Terkait warung jablay dan tempat hiburan malam yang mengundang kemaksiatan, kami sudah berkoordinasi dengan Polres dan Kodim, dan kami sekarang melakukan perekrutan ratusan anggota Satpol PP yang nantinya mereka yang akan terjun langsung kelapangan sampai ke pelosok-pelosok desa," paparnya.
Dalam menanggapi masalah parkir, bupati menjelaskan, saat ini pendapatan parkir naik hingga 300 persen, sehingga perlu diberi kesempatan hingga beberapa bulan.
"Terkait warung jablay dan tempat hiburan malam yang mengundang kemaksiatan, kami sudah berkoordinasi dengan Polres dan Kodim, dan kami sekarang melakukan perekrutan ratusan anggota Satpol PP yang nantinya mereka yang akan terjun langsung kelapangan sampai ke pelosok-pelosok desa," paparnya.
Dalam menanggapi masalah parkir, bupati menjelaskan, saat ini pendapatan parkir naik hingga 300 persen, sehingga perlu diberi kesempatan hingga beberapa bulan.