"Sedangkan kapasitas unit transfusi dan bank darah yang dikelola RSUD H Badaruddin Tanjung hanya 60 kantong darah," jelas Eka di Tanjung, Selasa.
Untuk memenuhi kebutuhan darah yang cukup tinggi, pihaknya perlu menyiapkan unit trasnfusi darah dengan kapasitas lebih besar.
Sebelumnya jajaran pengurus PMI Kabupaten Tabalong menggelar rapat kerja dan orientasi untuk membahas permasalahan itu.
Eka menambahkan selain menyiapkan unit transfusi darah dengan kapasitas lebih besar juga perlu ditingkatkan kegiatan donor darah.
Minimal dalam satu bulan sekali ada penggalangan donor darah dengan menggandeng pihak swasta maupun kelompok masyarakat lainnya.
"Rencananya unit transfusi darah kita memanfaatkan bangunan eks gudang farmasi milik Pemkab Tabalong," jelas Eka.
Unit transfusi darah nantinya dilengkapi bank darah dengan kapasitas sekitar 500 kantong darah termasuk tiga unit penyimpanan.
Rencananya PMI Kabupaten Tabalong akan mendapat dukungan dari PT Adaro Indonesia untuk unit transfusi dengan kapasitas 130 kantong dan dua unit yang akan dibeli PMI sendiri dengan kapasitas 300 kantong dan 100 kantong.
Di tempat terpisah Direktur RSUD H Badaruddin Tanjung Taufiqurrahman Hamdie mengatakan saat ini unit transfusi yang dikelola rumah sakit hanya bisa menampung 60 kantong.
Taufik menambahkan pengguna kantong darah akan dikenakan Rp100.000 bagi pasien umum sedangkan pasien BPJS dan JTS gratis.