Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial RI Hari Hikmat mengatakan, penerima Program Keluarga Harapan (PKH) di Kalsel sebanyak 26.941 keluarga dengan total bantuan Rp52,4 miliar.
"Khusus Kota Banjarmasin penerima PKH sebanyak 1.867 keluarga dengan total bantuan Rp3,5 miliar," ujar Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos RI Hari Hikmat, di Banjarmasin, Jumat.
Menurut dia, selain bantuan PKH, pihaknya juga memberikan bantuan lainnya berupa, bantuan lanjut usia 1.100 jiwa dengan nilai Rp 2,6 miliar, bantuan sosial fisabilitas 706 jiwa dengan nilai sebesar Rp 2,5 miliar, dan bantuan beras sejahtera 161.592 dengan nilai Rp 211,3 miliar.
Dijelaskannya, bantuan lainnya yang diterima Kalsel dari kementerian Sosial RI berupa, kendaraan siaga bencana sebanyak 20 unit senilai Rp3,9 miliar.
Total keseluruhan bantuan yang dikucurkan Kementeria Sosial RI untuk Provinsi Kalsel, sebut dia, berjumlah Rp272,9 miliar.
Diutarakannya, khusus Kota Banjarmasin total keseluruhan bantuan yang dikucurkan Kementerian Sosial RI, sebesar Rp29,8 miliar.
Lebih lanjut dia mengemukakan, Kalsel memiliki potensi tambahan penerima PKH tahun 2016 sebanyak 33.000 keluarga , dan potensi penambahan PKH Kota Banjarmasin pada tahun 2016, sebanyak 5.000 keluarga.
Untuk itu, dia berharap, pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota menyiapkan data agar program PKH tepat sasaran, dan sesuai kebutuhan.
Semantara, Kepala Dinas Sosial Kalimantan Selatan M Farhan mengatakan, angka kemiskinan Kalsel berada diperingkat tiga terendah nasional setelah DKI Jakarta, dan Bali.
Disebutkannya, bantuan yang diberikan kementerian Sosial RI tersebut dapat memotivasi Pemerintah Provinsi Kalsel untuk bekerja cerdas dan bekerja tuntas dalam mengetaskan kemiskinan di daerah tersebut.
"Terlebih saat ini Bangsa Indonesia telah memasuki era Masyarakat Ekonomi Asean yang menuntut peningkatan sumber daya manusia, cerdas, sehat dan berkomitmen," demikian terangnya
Penerima PKH Kalsel 26.941 Jiwa
Sabtu, 28 Mei 2016 11:32 WIB
Terlebih saat ini Bangsa Indonesia telah memasuki era Masyarakat Ekonomi Asean yang menuntut peningkatan sumber daya manusia, cerdas,