"Rencananya para Kapolsek, Koramil dan Kaurtrantib kita kumpulkan pada 26 April, sebelum dilaksanakannya pemilihan kepala desa (Pilkades) secara serentak yakni 30 April," kata Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Kesbanglinmas) Kotabaru, H Adi Sutomo, di Kotabaru, Rabu.
Menurut Adi Sutomo, menjelang pelaksanaan Pilkades serentak ini, situasi dan kondisi di beberapa daerah mulai memanas, karena beberapa faktor.
Di antaranya, ada sebuah desa yang masyarakatnya pro dan kontra untuk dilaksanakan Pilkades 30 April.
Namun setelah diinventarisir masalahnya ke lapangan, ternyata Kesbanglinmas menemukan informasi bahwa ada upaya untuk membatalkan Pilkades karena ada kepentingan untuk sesuatu.
Tetapi bagi yang pro dilaksanakan Pilkades, mereka mengharapkan adanya perubahan atau pembaharuan di desa tersebut, sehingga Pilkades adalah pintu untuk mewujudkannya.
Adi Sutomo menambahkan, ada juga desa lain yang memiliki masalah berbeda, di mana ada satu calon yang memiliki massa kuat dihindari untuk masuk dalam bursa calon Kades.
"Dan masih ada lagi masalah-masalah lain yang mulai bermunculan ke permukaan, sehingga kami perlu merapatkan barisan agar tidak terjadi konflik di tengah-tengah masyarakat," terangnya.
Menurut dia, deteksi dini sangat diperlukan untuk mengantisipasi pecahnya konflik, dan dapat menimbulkan korban.
"Oleh karenanya diperlukan koordinasi lintas sektoral, terutama para pemangku kepentingan di daerah masing-masing," paparnya.
Dikatakan, dari 198 desa di Kabupaten Kotabaru sebanyak 152 desa akan melaksanakan pemilihan kepala desa secara serentak 30 April.