Ketua Komisi IV DPRD Banjarmasin Aman Fahriansyah menyatakan, pihaknya sebenarnya tidak mengundang belasan guru BP dari beberapa sekolah tersebut, sebab rapat yang dilangsungkan pihaknya khusus mengundang salah seorang guru BP juga kepala sekolah dan orang tua siswa dari SMPN 24.
"Kita tidak tahu tiba-tiba banyak kalangan guru yang ikut hadir, hingga jadi ramai seperti ini, tapi itu tidak mengapa, sebab inti kita melaksanakan rapat ini untuk adanya perdamaian antara guru dan orangtua murid dapat tercapai," ujarnya.
Menurut dia, pihaknya sudah meminta penjelasan antara kedua belah pihak, hingga permasalahan ini sudah bisa dianggap selesai, dan kedua belah pihak sudah mau saling merangkul, jadi tidak perlu lagi ada perselisihan kedepannya.
"Inikan cuma perselisihan kecil, tidak perlu dibuat ramai lagi, kita harap para guru BP juga menjaga itu, tanpa intimidasi proses belajar mengajar harus berjalan baik kembali," tutur politisi PPP itu.
Mengenai permasalahannya, Aman mengungkapkan, bahwa beberapa waktu lalu salah seorang orangtua murid di SMPN 24 datang kekomisinya, melaporkan terkait keberatannya terhadap sikap guru BP di sekolah anaknya.
"Dari yang saya tangkap, permasalahannya tentang guru bersangkutan meminta seluruh murid kelas 3 untuk menulis sebuah pernyataan bahwa orang tua diminta berkerja sama dengan sekolah, dan kebetulan sebelumnya ini ada persoalan dengan salah satu murid, hingga membuat orangtuanya merasa ada intimidasi terhadap anaknya," ujarnya.
Kepala sekolah SMPN 24 Banjarmasin M Azhari menyatakan, persoalan ini sebenarnya bisa diselesaikan di tingkat internal sekolah, namun sayang sudah terlanjur dilaporkan kedewan, hingga membuatnya menjadi ramai.
Dia pun berharap, hal ini bisa menjadi pelajaran bagi semua guru dan orangtua murid di sekolahnya khusus, agar tidak terjadi lagi, hendaknya semua persoalan bisa diselesaikan dulu secara internal dengan komunikasi yang baik.
Sementara itu, suasana ramai terlihat sekali setelah rapat usai, semua guru BP merangkul dan memeluk teman seprofesinya yang menjadi pihak terlapor, bahkan ada sebagiannya yang terlihat emosi dengan meneteskan air mata.