Amuntai, (Antaranews.Kalsel) - Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan selama musim kemarau panjang tahun ini berpotensi  menjadi daerah  pemasok Ikan Patin.
Ketua Kelompok Pembudidaya Perikanan (Pokdakan) Baruh Makmur Haji Haris di Amuntai Selasa mengatakan dimusim kemarau justru budidaya Ikan Patin cukup berkembang.
"Meski kemarau panjang kolam rawa ikan tidak kering justru suhu yang stabil selama kemarau membuat pertumbuhan Ikan Patin di kolam rawa stabil,"Ujar Haris.
Haris mengatakan justru ketika cuaca ekstrem di mana berlangsung anomali cuaca antara panas dan hujan mengakibatkan banyak ikan pada budidaya kolam rawa menjadi mati.
"Namun dimusim kemarau meski cuaca panas dan air kolam agak menyusut, Ikan Patin dikolam rawa tetap berkembang karena suhu stabil," tandasnya.
Wilayah Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) katanya merupakan daerah rawa sehingga air tidak pernah kering untuk budidaya kolam rawa.
Haris melihat budidaya dan produksi Patin yang tetap stabil selama kemarau menjadikan Kabupaten HSU bisa terus memasok kebutuhan Ikan Patin di Provinsi Kalimantan Selatan.
Pokdakan Baruh Makmur yang diketuai Haris memiliki sekitar 70 kolam ikan, dimana untuk tiap kolam sekali panen bisa mencapai 1-3 ton Ikan Patin.
Kelompok Baruh Makmur yang diketuainya memasarkan Patin khususnya ke kawasan banua enam yang meliputi Kabupaten HST, HSS, Tabalong, Balangan dan Tapin.
Haris mengatakan harga Patin yang dijualnya seharga Rp16500 per kilo, sementara ketika sampai di Pasar Amuntai oleh para pedagang dijual seharga Rp20 ribu per kilo.
Pokdakan Baruh Makmur Desa Palimbang Sari merupakan pelaku utama pengembangan  budidaya Patin di Kecamatan Haur Gading yang merupakan kawasan Minapolitan di Kabupaten HSU.
Meski selama kemarau, air kolam rawa ikut susut namun kedalaman air masih mencapai 2 -3 meter. Haris memperkirakan hingga kemarau berlangsung Desember nanti, Â air kolam rawa di Kecamatan Haur Gading tidak mengalami kekeringan sampai 100 persen.
"Kita memiliki hingga 30 kolam besar yang akan menampung ikan dan menyuplai air untuk kolam kecil," tutur Haris./ Eddy Abdillah