Paringin, (Antaranews Kalsel) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan, akan mengoptimalkan pengelolaan sampah medis dan organik menyusul adanya masukan dari Badan Lingkungan Hidup Daerah terkait masih buruknya sistem pemilahan sampah di rumah sakit ini.
Direktur RSUD Balangan Drg Sudirman di Paringin, Jumat mengakui selama ini sistem pengelolaan sampah di rumah sakit milik Pemerintah daerah ini masih belum optimal meski kini sudah menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
"Kami masih kesulitan untuk membuang sisa residu pembakaran sisa sampah medis RSUD, pasalnya, meski telah memiliki satu mesin pembakaran atau incenerator namun kapasitas penampungan mesin masih kecil," jelasnya.
Sampah medis dan sampah organik lainnya yang ada di rumah sakit mencapai 50 kilogram dalam seharinya, sedangkan mesin pembakaran hanya mampu menampung 30 kilogram sekali proses.
"Incenerator yang kita miliki hanya bisa menampung 30 kilogram sampah untuk dibakar, sedangkan di rumah sakit sampah medis setiap hari nya mencapai 50 kg sehingga menyisakan 20 kiloram setiap harinya," ujarnya
Belum lagi mengenai limbah sisa pembakaran sampah medis, saat ini RSUD Balangan masih kesulitan karena tidak adanya fasilitas pengangkutan yang biasanya diserahkan kepada pihak ketiga.
Meski mengaku limbah tersebut tidak membahayakan, Sudirman mengakui, perlu penanganan khusus untuk memproses hasil pembakaran tersebut lebih lanjut.
"Yang berbahaya itu sebenarnya asapnya, tapi kita sudah mempunyai filter, dan pembakaran kita lakukan siang hari. Sesuai hasil penelitian bahwa bila dilakukan malam hari akan berbahaya karna bercampur dengan udara beracun lainnya," terang Sudirman.
Selain itu, pembenahan juga dilakukan di internal rumah sakit terutama masing-masing petugas perawat ruangan agar memilah sampah sesuai dengan tempat pembuangannya.
"Saya sudah menginstruksikan kepada masing-masing kepala ruangan agar setiap pembuangan sampah langsung dipisahkan antara sampah medis dan sampah organik.
"Bila kita temukan masih ada sampah medis dan organik yang tercampur, maka akan diberikan tindakan sesuai dengan aturan intern RSUD Balangan," Tandasnya.
Ke depan kata Sudirman, kami akan menganggarkan untuk pengadaan Mesin pembakaran dengan kapasitas yang lebih besar agar penangangan sampah medis yang volumenya semakin hari semakin meningkat tersebut dapat tertangani secara maksimal.
RSUD Optimalkan Pengelolaan Sampah Medis
Jumat, 13 Maret 2015 7:55 WIB
Kami masih kesulitan untuk membuang sisa residu pembakaran sisa sampah medis RSUD, pasalnya, meski telah memiliki satu mesin pembakaran atau incenerator namun kapasitas penampungan mesin masih kecil,"