Amuntai, (Antaranews Kalsel) - Kantor Kesatuan Kebangsaan dan Politik, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan, mengimbau sekaligus mengajak generasi muda setempat untuk mewaspadai gerakan radikalisme.
"Kami ingatkan generasi muda akan bahaya gerakan radikalisme Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), " kata Kepala kantor Kesatuan Kebangsaan dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Mulyadi, Kamis.
Sebab, tambahnya, gerakan ini menargetkan generasi muda untuk diajak bergabung melalui informasi yang mereka sebarkan melalui media jejaring sosial.
Dikatakan, gerakan ISIS juga memanfaatkan kegandrungan remaja dan pelajar terhadap berbagai media jejaring sosial di internet untuk menyebarkan paham ISIS.
Mulyadi mengajak generasi muda membentengi aqidah dan mewaspadai setiap ajakan kepada ideologi, paham serta ajaran yang menyimpang dari Syariat Islam dan kemanusiaan.
"Remaja khususnya pelajar menjadi sasaran sosialisasi kita mengenai bahaya radikalisme ISIS karena dari hasil penelitian gerakan dan jaringan radikal cukup lama menyusup kesekolah-sekolah umum yang masih setengah-tengah pemahamannya terhadap ilmu Agama," ujarnya melalui siaran pers.
Apalagi, kata Mulyadi ajaran atau paham ISIS ini juga bisa diakses remaja melalui situs internet dan jejaring sosial sehingga kepada pelajar dan remaja harus diberikan pemahaman yang benar mengenai gerakan radikalisme ISIS.
Sosialisasi yang dilaksanakan Kesbangpol ke sekolah-sekolah diantaranya untuk mengantisipasi agar gerakan ini jangan sampai berkembang dilingkungan sekolah dan di wilayah Kabupaten HSU..
Kesbangpol melaksanakan sosialisasi ini dengan menjalin kerja sama dengan pihak Kejaksaan, Polres, Kodim, Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) dan Majelis Ulama Indonesia.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten HSU HM Said Masrawan mengatakan jika gerakan ISIS yang bermula dari gerakan Al Qaidah bahkan lebih radikal karena mereka menyerang siapa pun yang menentang rencana pembentukan Negara Islam.
"ISIS memiliki pasukan perang yang siap menyerang siapa pun yang menentang rencana berdirinya Negara Islam termasuk Umat Islam sendiri" Terang Said.
Menurut Said, gerakan radikali bisa dicegah dengan memaksimalkan peran ulama untuk mendakwahkan nilai-nilai luhur Ajaran Islam sebagai agama yang Rahmatan lil Alamin.
"Mereka tidak boleh terjebak pada pemaknaan teks agama. Semisal Jihad yang selalu diidentikan dengan kekerasan," terangnya.
Selain peran ulama, lanjutnya, garda terdepan dalam mencegah remaja jatuh dalam gerakan radikal adalah peran keluarga.
Selama ini, kata Said peran keluarga seakan terlupakan dan anak dibiarkan bergaul tanpa bimbingan dan pengawasan. Orang tua seakan menyerahkan pendidikan dan pengawasan anak kepada pihak sekolah.
"Karenanya orang tua perlu juga dibekali pengetahuan dan materi mengenai kebangsaan," paparnya.
Generasi Muda Waspadai Gerakan Radikalisme
Kamis, 20 November 2014 20:05 WIB
Kami ingatkan generasi muda akan bahaya gerakan radikalisme Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), "