Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Penyelesaian pengerjaan proyek yang ditangani bidang cipta karya Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan Selatan, banyak molor karena terkendala harga bahan baku yang cukup fluktuatif.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan Selatan, Martinus di Banjarmasin, Kamis, mengatakan, hingga kini penyelesaian proyek Cipta Karya baru mencapai 60,15 persen dan penyerapan anggaran keuangan baru mencapai 47,14 persen.
Rendahnya penyelesaian proyek terebut, kata Martinus, selain karena disebabkan pengerjaan proyek bidang Cipta Karya cukup rumit, juga karena harga bahan baku yang relatif fluktuatif.
"Untuk proyek di Cipta Karya mungkin tidak bisa diselesaikan sesuai dengan target," kata Martinus.
Namun demikian, tambah dia, berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, proyek-proyek yang molor waktu pengerjaannya tersebut, tetap bisa diselesaikan oleh kontraktor dengan sistem denda dan penambahan waktu hingga 50 hari.
Bila ternyata setelah dilakukan penambahan waktu, proyek tersebut tidak juga selesai, maka pihaknya bisa melakukan pemutusan kontrak dengan berbagai konsekwensi.
"Pemutusan kontrak bisa saja dilakukan setelah waktu perpanjangan dan denda diberikan," katanya.
Kesulitan penyelesaian sejumlah proyek bangunan di Kalsel ini jelasnya, antara lain disebabkan harga material yang fluktuatif atau berubah-ubah, sehingga sebagian kontraktor memilih menunggu harga bahan bangunan stabil.
Kondisi tersebut berbeda dengan proyek dari Bina Marga, yang penyelesaiannya telah mencapai 97 persen lebih, hanya saja penyerapan keuangan masih cukup rendah yaitu 28 persen.
Rendahnya penyerapan belanja modal tersebut, karena kontraktor biasanya memanfaatkan dana perusahaan untuk menalangi pembelian material.
Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel, Muhammad Arsyadi meminta agar seluruh pimpinan satuan kerja perangkat daerah, mengevaluasi progres di masing-masing instansi, termasuk penyerapan dana anggaran.
"Saya minta pimpinan SKPD tegas saja, proyek yang molor itu diberi perpanjangan atau putus kontrak," katanya.
Sebelumnya, disampaikan, penyerapan anggaran dinas dan instansi terkait di lingkungan Pemprov Kalsel, banyak yang masih rendah, antara lain Kementerian Agama, bahkan biro arsip dan perpustakaan daerah penyerapan anggarannya masih nol.
Hanya kepolisian daerah, yang penyerapan dananya telah mencapai di atas 90 persen, sedangkan yang lainnya rata-rata baru 70 persen ke bawah. ***2***
(T.U004/B/F003/F003) 20-11-2014 19:57:55
Penyelesaian Proyek Cipta Karya Kalsel Banyak Molor
Kamis, 20 November 2014 19:57 WIB
Untuk proyek di Cipta Karya mungkin tidak bisa diselesaikan sesuai dengan target,"