Indeks pembangunan manusia (IPM) Kalimantan Selatan saat ini jauh tertinggal dibanding daerah lainnya di Indonesia, salah satunya disebapkan minat baca masyarakat setempat rendah.
Hal itu disampaikan Kepala Bidang Deposit, Pengolahan Bahan Pustaka pada Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Kalimantan Selatan, Syamsudin MSi, saat sosialisasi minat baca untuk masyarakat umum, di Rantau, Kamis (05/05).
Syamsudin mengatakan, kondisi tersebut tentu ironis dengan kekayaan sumber daya alam yang dimiliki Kalsel, dimana pertumbuhan ekonomi di daerah ini terus meningkat namun tidak dibarengi dengan peningkatan sumber daya manusianya.
Dari data tahun 2009, indeks pembangunan manusia Kalimantan Selatan hanya berada diurutan 26 dari 33 provinsi di Indonesia.
"Salah satu indikator rendahnya IPM Kalsel adalah rendahnya tingkat pendidikan, dimana salah satu faktor yang cukup berpengaruh adalah kurangnya minat baca oleh masyarakat,†ujar Syamsudin.
Menurut Syamsudin, seseorang tidak memiliki minat baca karena dipengaruhi beberapa faktor, yakni adanya warisan dari orang tua (determinisme genetis).
Faktor lainnya adalah tidak adanya keteladanan dari orang tua (determinisme psikis), serta lingkungan yang tidak mendukung dan adanya budaya lingkungan jarang membaca.
Untuk menumbuhkan minat baca dikalangan masyarakat terutama di pedesaan, maka diperlukan penyelenggaraan perpustakaan desa atau kelurahan, sebagai bagian dari visi dan misi perpustakaan nasional RI menuju bangsa yang terdepan dalam informasi pustaka dengan gemar membaca.
Dengan dilakukannya sosialisasi minat baca untuk masyarakat umum, diharapkan minat baca dimasyarakat termasuk di daerah pedesaan dapat menumbuhkan selera membaca dan lebih gemar membaca.et*C.
IPM Kalsel Turun
Kamis, 5 Mei 2011 13:13 WIB