Amuntai, (Antaranews Kalsel) - Dinas Pendidikan Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalsel, menyediakan perahu motor cepat (speedboat) bagi 13 SD di Wilayah Kecamatan Paminggir atau daerah terpencil untuk memudahkan distribusi soal Ujian Sekolah 19 -21 Mei.
Kepala Bidang Pendidikan Dasar pada Dinas Pendidikan Hulu Sungai Utara (HSU) Lailatur Raudah di Amuntai, Selasa, mengatakan selama tiga hari pelaksanaan Ujian Sekolah (US) para guru di wilayah terpencil itu bolak-balik mengambil berkas soal UAS dan mengantar Lembar Jawaban Komputer (Ljk) ke Dinas Pendidikan di Amuntai.
"Kita tidak mau mengambil risiko soal ujian datang terlambat sehingga siswa juga terlambat mengerjakan soal ujian, padahal batas waktu melaksanakan ujian sudah ditentukan," kata Lailatur Raudah.
Perahu motor cepat yang disediakan Dinas Pendidikan (Disdik) bagi sekolah terpencil tersebut disewa dari warga di Kecamatan Danau Panggang selama pelaksanaan US berlangsung.
"Perahu ini khusus kami sediakan untuk sekolah-sekolah di Paminggir saja, dan ada anggaran yang tersedia untuk distribusi soal ujian sehingga kami bisa menyediakan sarana transportasi untuk wilayah terpencil," katanya.
Sebanyak 113 siswa di tujuh Sekolah Dasar (SD) dan 43 siswa di enam Madrasyah Tsanawaiyah (MTs) mendapat perhatian khusus dari Bidang Dikmas Disdik HSU untuk kelancaran pelaksanaan US mengingat kawasannya terpencil dan hanya bisa dijangkau melalui transportasi sungai.
Meski saat ini sudah tersedia sarana jalan darat yang menghubungkan Kota Amuntai ke Paminggir, namun jalan tersebut belum bisa dimanfaatkan secara maksimal, karena belum beraspal.
Namun Lailatur bersyukur hingga hari ke 2 pelaksanaan US tingkat SD tidak muncul permasalahan serius menyangkut distribusi soal ke daerah terpencil, meski pada hari pertama pelaksanaan UN sempat terjadi kekurangan soal di sejumlah sekolah.
"Namun karena pihak UPT Dinas Pendidikan selaku koordinator distribusi soal di masing masing wilayah kerjanya sigap dan selalu `on time` maka persoalan kekurangan soal ujian bisa cepat di atasi," katanya.
Setelah diselidiki, katanya, ternyata bukan faktor terjadinya kekurangan berkas soal ujian, melainkan hanya tertukarnya antara beberapa sekolah yang mengambilnya di polsek.
"Maklum hari pertama sehingga ada guru yang keliru membaca petunjuk di amplop soal, namun hari berkutnya kesalahan serupa tidak terjadi lagi," kata Kabid Dikmas.
Lailatur menambahkan meski terjadi perubahan nama kegiatan dari ujian nasional menjadi ujian sekolah namun perlakuannya tetap sama.
Demikian pula untuk tenaga pengawas tetap dilakukan silang antar tenaga guru disekolah di wilayah yang berdekatan agar mempermudah koordinasi.
Demikian pula untuk wilayah Kecamatan Paminggir, pertukaran silang tenaga guru pengawas dilakukan antar sekolah yang berada di wilayah terpencil itu untuk mempermudah pengawas mencapai lokasi pelaksanaan US.
"Jika tertukar dengan wilayah yang agak jauh dikhawatirkan mempersulit mereka mencapai lokasi pelaksanaan ujian mengingat wilayahnya yang hanya bisa ditempuh melalui transportasi air," katanya.
Lailatur memaparkan sebanyak 4.165 siswa tingkat SD dan MTs di HSU mengikuti ujian di 265 sekolah yang ditunjuk terdiri dari 2.699 siswa SD dan 1466 siswa MTs.
"speedboat" Untuk Ujian Sekolah
Selasa, 20 Mei 2014 22:08 WIB