Oleh Syamsuddin Hasan
Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Pemerintah daerah di Kalimantan Selatan diminta untuk konsisten dalam mempertahankan lahan pertanian tanaman pangan yang sudah ada agar tidak terus menyusut.
Permintaan itu disampaikan H Hasmy Fadillah Akbar, anggota DPRD Kalsel, yang juga alumnus Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat (Unlam) kampus Banjarbaru, Jumat.
Karena, menurut dia, pemerintah daerah di Kalsel terkesan "ambivalen" (bertentangan = red) dalam membuat kebijakan terhadap perlindungan lahan pertanian tanaman pangan.
"Kesan ambivalen itu terlihat dengan semakin menyusutnya lahan pertanian tanaman pangan pada beberapa daerah kabupaten/kota," lanjut pensiunan pejabat Dinas Pertanian Provinsi Kalsel itu.
Padahal, menurut anggota Komisi I bidang hukum dan pemerintahan DPRD Kalset tersebut, konsistensi dalam melindungi lahan pertanian tanaman pangan itu penting.
"Apalagi bukan cuma untuk mempertahankan swasembada pangan, tapi lebih dari itu sebagai penyangga ketahanan pangan nasional. Karenanya konsistensi dalam melindungi atau mempertahankan lahan pertanian pangan itu penting," tandasnya.
Sementara tingkat produksi padi di Kalsel belum maksimal bila dibandingkan dengan potensi lahan pertanian yang cukup besar, hal itu juga memerlukan perhatian bersama.
"Kalau potensi besar lahan pertanian tersebut kita usahakan secara maksimal, Kalsel akan mampu memproduksi padi sampai empat - lima juta ton, bukan seperti sekarang cuma dua juta ton/tahun," demikian Hasmy Fadillah Akbar.
Diungkapkan, lahan pertanian di Kalsel tercatat 648.575 hektare, tapi potensi tersebut belum termanfaatkan maksimal, seperti terlihat pada Indeks Pertanaman (IP) 100 seluas 392.105 ha.
Kemudian IP 200 seluas 34.955 ha, dan IP 300 seluas 167 ha, tidak ditanami padi 51.183 ha, dan tak diusakan seluas 170.165 ha.
Pemerintah Diminta Pertahankan Pertanian
Jumat, 18 April 2014 16:35 WIB