Tanjung, (Antaranews Kalsel) - Unit pelaksana teknis Bandara Warukin, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, menggelar pelatihan penanggulangan keadaan darurat bandara sebagai persiapan pembuatan dokumen airport emergency plan (AEP).
Kepala UPT Bandara Warukin, Ady Fajar di Tanjung, Jumat, menyebutkan pelatihan AEP melibatkan seluruh karyawan bandara mulai dari petugas keamanan hingga petugas pertolongan kecelakaan penerbangan dan pemadam kebakaran (PKP-PK).
"Sesuai dengan peraturan menteri perhubungan nomor 24 tahun 2009, bandara udara wajib memiliki dokumen rencana penanggulangan keadaan darurat karena itu kita gelar pelatihan AEP dengan melibatkan seluruh karyawan bandara termasuk pilot dan penumpang pesawat," jelas Ady di Tanjung.
Pelatihan yang dipimpin langsung kepala UPT Bandara dimulai saat pesawat Airfast dengan kapasitas 15 orang tiba di landasan.
Dengan sigap mobil satuan PKP-PK melaju menuju pesawat diiringi mobil crew Airfast untuk menampung penumpang pesawat yang akan dievakuasi.
Usai mengevakuasi penumpang dan seluruh kru pesawat turun, mobil pemadam kebakaran pun langsung menyemprotkan air ke arah pesawat.
"Pelatihan penanganan keadaan darurat di bandara akan kita gelar secara rutin sebagai persiapan personil kita mengingat rencana pengembangan Bandara Warukin menjadi bandara umum," tambah Ady.
Bandara satu-satunya di Banua Anam ini memiliki panjang landasan 1,4 kilometer dan lebar 30 meter, menurut pilot Airfast, I Wayan Eka, cocok jika dikembangkan menjadi bandara umum untuk jenis pesawat ATR.
"Secara keseluruhan kondisi bandara maupun landasan sudah cocok untuk jenis pesawat ATR jadi sangat bagus jika bandara warukin menjadi bandara umum," ujar Eka.
UPT Bandara Warukin Gelar Pelatihan AEP
Jumat, 11 April 2014 20:58 WIB